Profil
Pondok Pesantren Tahfidul
Qur’an Nurul Furqon
Latar
Belakang Didirikannya Pesantren Tahfidul Qur’an Nurul Furqon
Berawal dari sebuah inspirasi seorang mujtahid fi sabilillah yaitu
ustad chusaini, dari pertama endirikan sekaligus mengajar dan menjadi pengasuh
sebuah TPQ, yang mana dalam TPQ tersebut tugas seoarang santri atau murid
adalah mengaji dan mengaji dengan patuh dan tawadhu’ mengikuti sang ustad.
Setiap hari para murid datang kesebuah TPQ yang dibimbing dan diajarkan oleh
beliau sebuah ilmu membaca al-qur’an dari yang mendasar sampai yang sempurnah.
Dari hasil belajar para santri atau murid yang kesehariannya datang dan
meniatkan untuk belajar al-qur’an dari bacaan yang paling dasar sampai yang
paling sulit yang mereka bisa menghatamkan sebuah al-qur’an 1-3 kali , kemudian
beliau meneruskan untuk membuat system belajar lanjutan dari para santri yang
sudah hatam yaitu dengan mengafalkan surat-surat pendek atau juz ‘amma dengan
berjalannya waktu para santri tersebut ternyata juga mampu untuk menjalankan
akhirnya bertekad lagi untuk meningkatkan bacaan para santri, biyar tidak hanya
sekedar membaca dan menghafal surat-surat pendek saja alangkah baiknya dengan
mencoba untuk menghafalkan al-qur’an yang berisikan 30 juz. Dengan adany santri
yang berasil menghatamkan 30 jus dengan pulang pergi, beliau berpikir” yang
pulang pergi saja bisa hatam apalagi yang menetap dan dalam lingkungan yang
menghatamkan pasti lebih bisa”. Akhirnya beliau dengan modal nekat yaitu dengan
menghutang sebesar 75 juta dengan batas waktu 25 tahun tetapi beliau berhasil
melunasinya dengan jangka waktu yang lebih singkat yaitu 10 tahun, untuk
memboking pembelian rumah yang sudah tua sekaligus tanahnya yang seluas 13 m,
beliau setelah mendapatkan suatu pinjaman bertekad untuk merobohkan rumah
tersebut kemudian dengan peletakan batu pertama pada bulan rajab agar menarik
para masyarakat untuk menyumbangkan dana pembangunan atau bersediah menjadi donator.
Akhirnya selesai juga mewujudkan suatu pondok pesantren dengan jangka rentang
waktu 3 tahun dengan menghabiskan dana sebesar 600 juta yang berdirinya 4
lantai , lantai pertama sebagai aula yang digunakan untuk kegiatan ta’lim ,
kemudian lantai ke 2 dan 3 dijadikan sebagai kamar istirahat para santri dan
lantai yang ke 4 sebagai jemuran sekaligus tempat nderes para santri.
Akhirnya beliau mereesmikan PPTQ Nurul Furqon pada 01 januari 2010
yang bertepatan dengan hari kelahiran sang pendiri sekaligus penegelolah dan
pengasuh PPTQ Nurul Furqon, kemudian dilakukannya sebuah uji coba selama satu
tahun, dalam satu tahun ini sebanyak 12 santri yang meniatkan untuk mondok atau
mencari ilmu dengan menetap, kemudian bertambahnya waktu bertambahlah dan
berkembangnya PPTQ Nurul Furqon dengan jumlah santri yang mencari ilmu sebanyak
45 santri yang menetap. Beliau member batasan terhadap penerimaan santri yang
disebabkan agar lebih kondusif dan efektif dalam pengajaran beliau hanya
membatasi kuota santri yang masuk sebanyak 50 santri.